Sejarah dipenuhi oleh kasus di mana, dengan menciptakan sesuatu untuk kenyamanan dan keuntungan mereka sendiri, orang-orang berbakat menemukan harta karun yang nyata bagi seluruh dunia. Hal ini terjadi pada analis keuangan Amerika, John Bollinger, yang pada tahun 1984 memutuskan untuk mengembangkan sistemnya sendiri untuk menghitung investasi di pasar keuangan. Setelah tujuh tahun berjalan, trader ini memperkenalkan indikatornya kepada komunitas investasi dan sangat disukai oleh para pesertanya. Segera, sistem yang inovatif ini diadopsi dengan antusias oleh para trader di seluruh dunia dan diberi nama Bollinger Band. Meskipun gagasan Bollinger diciptakan pada 30 tahun silam, gagasan ini tidak kehilangan relevansinya bagi para trader pada abad ke-21. Sekarang, kami akan memberi tahu Anda mengenai rahasia dan keunikan alat ini.
Bollinger Bands merupakan indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. Dengan Bollinger Bands, seorang trader dapat menilai apakah harga saat ini sedang tinggi atau rendah dibandingkan dengan moving average selama periode terakhir, serta memprediksi kemungkinan penurunan atau kenaikan ke level tersebut. Tugas utama dari alat ini adalah membantu investor untuk membuat keputusan dalam membeli atau menjual sebuah aset.
Bollinger Bands terdiri dari tiga garis utama, yaitu:
Penurunan harga ke garis bawah mengindikasikan bahwa aset diperdagangkan pada harga yang relatif rendah dan dianggap oversold. Artinya, sudah waktunya untuk membelinya dengan mengharapkan kenaikan harga lebih lanjut menuju band tengah.