Indikator adalah model perilaku harga yang digunakan trader untuk menentukan bagaimana situasi pasar akan berkembang. Indikator juga dapat digunakan untuk memantau berita global dan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi harga aset.
Dalam trading cryptocurrency, ada banyak indikator yang dapat membantu trader memperkirakan dinamika harga. Berikut beberapa indikator terbaik menurut banyak trader:
Indikator Moving Average menganalisis harga rata-rata suatu aset selama periode tertentu. Perlu dicatat bahwa indikator ini dihitung dalam jangka waktu yang panjang dan tidak sensitif terhadap jangka waktu yang pendek.
Grafik Moving Average dilapiskan pada grafik dinamika harga saat ini. Hal ini memungkinkan trader untuk mengidentifikasi level support (level di mana harga tidak boleh turun) dan level resistance (level di atasnya harga tidak boleh naik).
Indikator Relative Strength Index menunjukkan seberapa overbought atau oversold suatu aset. Pengoperasian indikator ini didasarkan pada data harga historis untuk instrumen trading. Ini kemudian menentukan permintaan aset dan memperkirakan kemungkinan koreksi harga naik atau turun. Indikator RSI memiliki dua level: 30% dan 70%. Jika nilai RSI di bawah 30%, kemungkinan besar harga akan naik. Jika nilai RSI di atas 70%, kemungkinan besar harga akan turun.
Indikator Ichimoku Cloud adalah alat yang muncul sebagai lima garis pada grafik harga. Garis-garis ini, pada gilirannya, adalah nilai rata-rata selama periode waktu berbeda yang dipilih oleh trader. Jika dua garis berpotongan, maka daerah diantara keduanya disebut cloud. Jika harga aset berada di atas cloud, trennya dianggap bullish; jika di bawah maka dianggap bearish. Jika arah harga aset dan cloud sejajar, trennya dianggap kuat.
Jadi, kita telah membahas beberapa indikator crypto yang populer. Sebagai kesimpulan, kami ingin menekankan bahwa tidak ada satu indikator pun yang menjamin kesuksesan Anda 100%. Saat trading online, andalkan keputusan Anda sendiri dengan hati-hati dan dipertimbangkan dengan baik.